#htmlcaption1 Go UP! Pure Javascript. No jQuery. No flash. #htmlcaption2 Stay Connected
WHAT'S NEW?
Loading...

compile kernel

pada bagian ini, kita akan menulis dan load sebuah kernel modul sederhana. Dengan menuliskan sendiri modul kita menjadi belajar bagaimana menulis code kernel yang berdiri sendiri, belajar bagaimana menggunakan modul, dan menemukan beberapa aturan bagaimana kernel terkait menjadi satu kesatuan.
Catatan: instruksi disini ditulis untuk kernel 3.8.x yang mungkin tidak cocok untuk versi kernel yang berbeda.

Contents

 [hide]

[edit]Apakah kernel mendukung modul?

Kernel yang kita gunakan, harus di compile dengan option:
[*] Enable loadable module support  ---> 
  [ ]   Forced module loading  
  [*]   Module unloading 
  [ ]     Forced module unloading 
  [*]   Module versioning support 
  [*]   Source checksum for all modules 
  [*]   Module signature verification 
  [ ]     Require modules to be validly signed
Pastikan pada saat kita mengcompile kernel opsi di atas di aktifkan. Jika tidak, kita perlu mengcompile ulang kernel.
Sebaiknya, sebelum berexperimen dengan kernel modul, kita mengcompile ulang kernel yang kita gunakan. Tentunya lengkap dengan update-grub dan kemudian boot ke kernel baru tersebut untuk berexperimen dengan kernel modul yang kita buat.

[edit]Rangka Kernel Modul Sederhana

Pertama kali, kita perlu mencari lokasi directory tempat kernel di compile, biasanya di /usr/src/linux. Kemudian ubah directory ke drivers/misc dari directory source code Linux. Lakukan di shell
cd /usr/src/linux/drivers/misc
Edit file, misalnya, mymodule.c
vi mymodule.c
Sekarang, copy paste code berikut ke file mymodule.c
#include <linux/module.h>
#include <linux/configfs.h>
#include <linux/init.h>

static int __init mymodule_init(void)
{
 printk ("My module worked!\n");
        return 0;
}

static void __exit mymodule_exit(void)
{
 printk ("Unloading my module.\n");
        return;
}

module_init(mymodule_init);
module_exit(mymodule_exit);

MODULE_LICENSE("GPL");
Simpan file .c tersebut. Edit Makefile di directory tersebut.
cd /usr/src/linux/drivers/misc
vi Makefile
Tambahkan kalimat:
obj-m += mymodule.o
Compile module yang kita tulis:
# make -C [top directory dari source kernel] SUBDIRS=$PWD modules
Atau yang lebih jelas
# make -C /usr/src/linux SUBDIRS=$PWD modules

[edit]Jalankan Module

Load module. Tergantung versi kernel yang kita gunakan, ketik:
cd /usr/src/linux/drivers/misc
insmod ./mymodule.ko
Atau:
cd /usr/src/linux/drivers/misc
insmod ./mymodule.o
Tampaknya untuk kernel versi 3.8 ke atas lebih aman menggunakan .ko.
Cek apakah modul yang kita masukan jalan dengan baik, ketik:
# dmesg | tail
Kita harusnya melihat di akhir printout sebagai berikut:
My module worked!
Cek menggunakan
# lsmod | more
Harusnya keluar kira-kira
Module                  Size  Used by 
mymodule               12428  0 
Selanjutnya, coba kita buang kernel module tersebut menggunakan perintah:
# rmmod mymodule
Cek output di dmesg,
# dmesg | tail
Kita harusnya akan melihat:
Unloading my module.
Selamat! Kita baru saja menulis & menjalankan kernel module yang baru.

[edit]Interface module/kernel

Selanjutnya, mari kita bermain dengan module yang kita buat. Satu hal yang harus kita sadari bahwa module hanya dapat "melihat" function dan variable yang secara sengaja oleh kernel dibuat terlihat ke module.
Pertama-tama, mari kita coba cara yang SALAH! :) ..
Edit file kernel/printk.c
vi /usr/src/linux/kernel/printk.c
Dan tambahkan kalimat berikut sesudah semua include file dan dekat deklarasi variable global (tapi di luar semua function):
int my_variable = 0;

Atau yang lebih lengkap kira-kira sebagai berikut,
#define CREATE_TRACE_POINTS 
#include <trace/events/printk.h> 

int my_variable = 0; 

/* 
 * Architectures can override it: 
 */ 
void asmlinkage __attribute__((weak)) early_printk(const char *fmt, ...) 
{ 
} 
Sekarang compile ulang kernel, update-grub dan reboot ke kernel yang baru.
Selanjutnya, tambahkan kalimat berikut di awal dari module kita dalam function mymodule_init, sebelum code lainnya:
extern int my_variable;
printk ("my_variable is %d\n", my_variable);
my_variable++;
I Lebih jelasnya lakukan modifikasi pada function mymodule_init agar menjadi,
static int __init mymodule_init(void) 
{ 
 extern int my_variable; 
 printk ("my_variable is %d\n", my_variable); 
 my_variable++;
 printk ("My module worked!\n"); 
        return 0; 
} 
Simpan file yang kita ubah, dan di recompile module menggunakan perintah:
cd /usr/src/linux/drivers/misc
make -C /usr/src/linux SUBDIRS=$PWD modules
Dan load module (ini harusnya akan gagal):
cd /usr/src/linux/drivers/misc
insmod ./mymodule.ko
Saat loading module yang kita buat harusnya fail dengan message berikut:
insmod: error inserting './mymodule.ko': -1 Unknown symbol in module
ini artinya kernel tidak mengijinkan module untuk "melihat" variable tersebut. Saat module di load, kernel akan me-resolve semua referensi external, seperti nama function atau nama variable. Jika dia tidak berhasil me-resolve semua nama yang ada dalam daftar simbol yang di export kernel, maka module tidak bisa menulis / menggunakan variable atau call ke function tersebut. Kernel mengalokasi tempat bagi variable my_variable entah mana, sayangnya module tidak bisa menemukannya.
Untuk memperbaiki ini, kita akan memasukan my_varible ke daftar symbol yang di export oleh kernel. Banyak directory di kernel mempunyai file yang di khususkan untuk meng-export symbol yang di definisikan dalam directory tersebut. Buka lagi file kernel/printk.c
vi /usr/src/linux/kernel/printk.c
dan tambahkan kalimat berikut sesudah deklarasi varible my_variable:
EXPORT_SYMBOL(my_variable);
Atau yang lebih lengkap kira-kira sebagai berikut,
#define CREATE_TRACE_POINTS 
#include <trace/events/printk.h> 
int my_variable = 0; 
EXPORT_SYMBOL(my_variable); 

/* 
 * Architectures can override it: 
 */ 
void asmlinkage __attribute__((weak)) early_printk(const char *fmt, ...) 
{ 
} 
Recompile kernel, update-grub dan reboot ke kernel yang baru.
Sekarang coba untuk load module lagi:
# insmod ./mymodule.ko
Sekarang, saat kita cek dmesg, kita harusnya melihat:
my_variable is 0
My module worked!
Reload module:
# rmmod mymodule && insmod ./mymodule.ko
Sekarang kita akan melihat:
Unloading my module.
my_variable is 1    
My module worked!
Setiap kali kita me-reload module, my_variable harus bertambah satu. Module yang kita buat dapat mengakses variable atau function yang ada di main kernel, selama secara explisit di export melalui deklarasi EXPORT_SYMBOL(). Contoh, function printk() di definisikan di kernel dan di export di file kernel/printk.c.
Membuat loadable kernel module sederhana adalah cara menyenangkan untuk mengeksplorasi kernel. Contoh, kita dapat menggunakan sebuah module untuk menyalakan dan mematikan printk, dengan mendefinisikan variable do_print di kernel yang awalnya di set 0. Maka semua printk menjadi tergantung pada "do_print":
if (do_print)
 printk ("Big long obnoxious message\n");
dan menyalakan do_print jika kernel module yang kita buat di load. Kita dapat mendefinisikan di modul yang kita buat ke daftar function yang di panggil ketika kernel menerima interupsi tertentu (gunakan cat /proc/interrupts untuk mencari tahu interupsi yang digunakan).
function request_irq() menambahkan function yang kita buat ke daftar handler untuk line IRQ (Interrupt ReQuest) tertentu, yang mana kita dapat gunakan untuk mem-print out sebuah message setiap kita menerima interupsi di line tersebut. Kita dapat melakukan investigasi nilai dari variable yang di export dengan cara me-load module yang dapat membaca nilai tersebut dan langsung keluar (return nilai non-zero dari function module_init()). Variabel jiffies, yang naik setiap 1/100 detik (di kebanyakan platform), adalah kandidat yang baik untuk module seperti ini.
Semoga anda cukup bersemangat untuk bermain dengan kernel module!

[edit]Referensi


Ubiquiti NanoStation M2 / LOCO Sebagai WiFi Access Point

Di kesempatan kali ini, saya akan coba sharing bagaimana cara setting Ubiquiti NanoStation M2 / LOCO sebagai Wifi Access Point untuk perangkat hp/smartphone dan laptop. Instalasi/pemasangan WiFi outdoor NanoStation directional yang diarahkan ke depan rumah-rumah tetangga. Dengan Ubiquiti NanoStation yang memiliki sudut 60 derajat, power 600mW, dan jarak kisaran 15km dengan harapan untuk bisa menembus dinding.

Cara Setting Ubiquiti NanoStation M2 / LOCO Sebagai WiFi Access Point

Untuk pertama kali konfigurasi/setting NS anda, hubungkan terlebih dahulu kabel LAN dari PoE NS langsung ke ethernet komputer Anda. Kemudian arahkan web browser Anda ke IP Default ubiquiti di https://192.168.1.20, Saat muncul “warning” klik Accept/Continue. Kemudian login dengan default username password Ubiquiti yaitu “ubnt”.
Setelah anda berhasil masuk ke web konfigurasi ubiquiti, Klik tab “WIRELESS” untuk setting sebagai WiFi Access Point.
setting wifi access point ubiquiti nanostation
Pada beberapa option setting seperti ini :
Basic Wireless Settings
Wireless Mode : Access Point
WDS (Transparent Brdige Mode) : centang/enable
SSID: isi SSID/nama Wifi access point
Channel Width : 20 Mhz – Default Channel width adalah 40Mhz, tapi beberapa perangkat smartphone atau laptop lama tidak dapat beroperasi di 40Mhz, jadi kita ganti ke 20Mhz
Output Power : Geser ke Maksimal
Wireless Security
Security : WPA2
WPA Authentification : PSK
WPA Preshared Key: isi password wifi accesspoint

Cara Menonaktifkan/Disable AirMAX Ubiquiti

Karena ini kita setting sebagai WiFi access point untuk perangkat smartphone atau laptop, bukan untuk sesama ubiquiti.  Klik tab paling kiri yang bergambar logo ubiquiti dan uncheck airMAX untuk menonaktifkan/disable protocol airMAX (tehnik MIMO TDMA untuk komunikasi sesama 2 atau lebih perangkat wifi ubiquiti).
disable airmax ubiquiti nanostation

Konfigurasi Network Ubiquiti NanoStation M2 / LOCO

Terakhir adalah waktunya untuk konfigurasi network / IP Address NS Anda untuk disamakan dengan jaringan lokal/modem Anda. Anggap saja jaringan lokal anda menggunakan subnet 192.168.0.xxx, jadi anda akan mengganti IP address nanostation Anda dari 192.168.1.20 ke 192.168.0.20. Karena

koneksi internet tetap modem/router anda yang memanage, setting NanoStation pada “Bridge Mode”















source: http://adamonline.web.id/internet-dan-jaringan/ubiquiti-nanostation-m2-loco-sebagai-wifi-access-point

memnjat tower

SOP(Standar operational prosedure) memanjat Tower

Memanjat Tower


Salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan oleh seorang teknisi ISP Wireless adalah panjat tower.
Banyak orang mengatakan "tidak" untuk pekerjaan yang satu ini , karena panjat tower merupakan pekerjaann yang penuh tantangan, mengerikan dan sangat berisiko.Dan juga, tentunya sangat membutuhkan kondisi yang benar² siap baik secara fisik maupun mental.


Lain halnya dengan mereka yang memang sudah terbiasa dengan pekerjaan ini, dengan tanpa mengabaikan hal² yang menjadikan faktor keamanan dan keselamatan, dan disertai rasa penuh tanggung jawab secara pribadi,team, ataupun pekerjaan, maka proses panjat tower pun bukan suatu pekerjaan yang mustahil dapat dinikmati secara nyaman.

Beberapa tips dan saran seputar panjat tower yang saya dapatkan sebelum memanjat tower,

Beberapa hal yang sangat perlu diperhatikan sebelum aktivitas memanjat dimulai adalah:



  • Keamanan/Keselamatan Kerja
  • Ketelitian/Kecermatan
  • Konsentrasi pada pekerjaan
Ketiga poin diatas wajib dalam kondisi sebagaimana mestinya untuk dapat meminimalisir segala kendala yang mungkin bakal terjadi pada saat proses panjat tower sedang berlangsung.


Keamanan/Keselamatan

Dalam hal aktivitas panjat tower, beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan keamanan/keselamatan kerja antara lain:


  • Cuaca.
    Kenali dan pahami kondisi cuaca di sekitar anda sebelum memulai memanjat.
    Jika dalam kondisi cuaca buruk,Hujan,Petir,atau Angin kencang, tundalah pekerjaan dan tunggu sampai kondisi cuaca telah membaik.
  • Kondisi Tower.
    Periksalah kondisi tower apakah sudah dalam kondisi yang memungkinkan untuk dipanjat.


    • Pastikan tiang tower berdiri pada pondasi yang masih kuat.
    • Periksa tali seling dan kencangkan bila memang diperlukan.
  • Sabuk Pengaman.
    Gunakan selalu sabuk pengaman.


    • Periksa sabuk pengaman yang akan digunakan, cek tali dan pengaitnya, pastikan dalam kondisi yang layak pakai.
    • Pasang sabuk pengaman pada badan senyaman mungkin, jangan terlalu kencang/kendor.

Ketelitian/Kecermatan

Untuk menghindari terjadinya naik-turun berulang ataupun kendala² lain yang mungkin bisa saja terjadi,periksa kembali dan pastikan semua peralatan yang dibutuhkan tidak ada yang ketinggalan dibawah.


Konsentrasi pada pekerjaan

  • Jangan tegang, rileks dan santai namun tetap konsentrasi.
  • Sangat disarankan, berdoalah sebelum memulai memanjat sesuai kepercayaan.
  • Pada saat diatas, tetap jaga konsentrasi. Jaga pandangan dari hal² yang tidak perlu dilihat, fokuslah pada pekerjaan.
Langkah yang harus dilakukan yaitu:

Dalam dunia kerja pastinya kita tidak bisa bekerja sendiri dan mau tidak mau harus mempunyai sebuah tim kerja yang tentu nya sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan proyek yang kita kerjakan.
 
1. Dalam proyek yang bersangkutan dengan memanjat tower pertama kita harus tahu apa yang akan kita kerja kan entah itu memasang antena ,  , mengecek alat , menurunkan antena atau hanya mengecek jaringan

2. Dalam satu tim kerja minimal 3 orang yang masing-masing orang memiliki tugas dan wewenang masing-masing yaitu :



  • Satu orang bertugas sebagai penanggung jawab peralatan. Tugasnya harus menyiapkan peralatan yang harus dibawa (seperti tali, safety, kunci dll) menanyakan apakah ada masalah dengan a;at-alat tersebut dan mengecek kelengkapan saat akan berangkat dan setelah selesai melakukan pekerjaan  .
  •  Satu orang sebagai pemanjat. Tugasnya adalah memanjat dan memasang alat yang di perlukan di atas tower , dan mengecek setiap satu stage (season) harus mengecek bautnya apakah masih  kencang atau sudah kendur . Pemanjat ini  harus benar-benar mengerti titik ordinat, titik permasalahan, akan diarahkan kemana antenna-nya, peralatan yang akan  digunakan , arah angin serta mengerti benar prosedur K3LH .
  • Dan yang terakhir seorang yang bertugas untuk men-setting , pointing , dan koordinator tim .

3. Sebelum berangkat diusahakan untuk breafing yang bertujuan untuk mengkomunikasikan suatu progres dan mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang ada guna mencapai tujuan tertentu.
4. Saling mengingatkan satu sama lain (bila ada alat atau apapun yang ketingalan tidak boleh menyalahkan satu sama lain) .

Langkah - langkah keslamatan Memanjat Tower saat kita sedang bekerja diatas yaitu:
1. persiapkan alat dan bahan yang akan dibawa untuk memanjat
2. Misalkan kita sudah diatas, kemudian kita tinggal mengaitkan dadu yang ada pengancingnya ke tower, agar kita tidak terjatuh saat bekerja diatas :
3. Kemudian lepas dadu penganman sebelum turun, tetapi pastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan telah selesai. 





sources:http://pipitshemanyun.blogspot.com/2014/07/sopstandar-operational-prosedure.html

point to point

Dalam jaringan, Point-to-Point Protocol (PPP) adalah data link protokol yang umum digunakan dalam membangun hubungan langsung antara dua node jaringan. Hal ini dapat menyediakan koneksi otentikasi, transmisi enkripsi (menggunakan ECP, RFC 1968), dan kompresi.
PPP digunakan di banyak jenis jaringan fisik termasuk kabel serial, saluran telepon, trunk line, telepon seluler, jaringan radio khusus, dan serat optik seperti SONET. PPP juga digunakan melalui koneksi Akses Internet (sekarang dipasarkan sebagai "broadband"). Penyedia layanan Internet (ISP) telah menggunakan PPP untuk pelanggan dial-up akses ke Internet, karena paket IP tidak dapat dikirimkan melalui jalur modem sendiri, tanpa beberapa protokol data link. Dua turunan dari PPP, Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) dan Point-to-Point Protocol atas ATM (PPPoA), paling sering digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) untuk membangun a Digital Subscriber Line (DSL) koneksi internet layanan dengan pelanggan.
PPP biasanya digunakan sebagai lapisan data link protokol untuk koneksi melalui sinkron dan sirkuit asynchronous, di mana sebagian besar telah digantikan yang lebih tua Serial Baris Internet Protocol (SLIP) dan perusahaan telepon standar diamanatkan (seperti Link Access Protocol, Seimbang (LAPB) di X.25 protocol suite). PPP dirancang untuk bekerja dengan berbagai lapisan jaringan protokol, termasuk Internet Protocol (IP), getar, Novell Internetwork Packet Exchange (IPX), NBF dan AppleTalk.

Deskripsi

PPP and TCP/IP protocol stack
Application FTP SMTP HTTP DNS
Transport TCP UDP
Internet IP IPv6
Network access PPP
PPPoE PPPoA PPP
Ethernet ATM Serial Modem
PPP dirancang setelah spesifikasi yang asli HDLC. Para desainer dari PPP memasukkan banyak fitur tambahan yang telah dilihat hanya dalam protokol milik data-link pada saat itu.
RFC 2516 menjelaskan Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) sebagai metode untuk transmisi PPP over Ethernet yang kadang-kadang digunakan dengan DSL. RFC 2364 menjelaskan Point-to-Point Protocol atas ATM (PPPoA) sebagai metode untuk transmisi PPP over ATM Adaptasi Layer 5 (AAL5), yang juga merupakan alternatif umum digunakan PPPoE dengan DSL.
PPP ditentukan dalam RFC 1661.

Konfigurasi diri Otomatis

Link Control Protocol (LCP) memulai dan berakhir koneksi dengan baik, yang memungkinkan host untuk menegosiasikan opsi koneksi. Ini merupakan bagian integral dari PPP, dan didefinisikan dalam spesifikasi standar yang sama. LCP menyediakan konfigurasi otomatis dari antarmuka pada setiap akhir (seperti pengaturan datagram ukuran, karakter melarikan diri, dan nomor sakti) dan untuk memilih otentikasi opsional. Protokol LCP berjalan di atas PPP (dengan nomor protokol PPP 0xC021) dan karena koneksi PPP dasar harus dibentuk sebelum LCP dapat mengkonfigurasinya.
RFC 1994 menjelaskan Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP), yang lebih disukai untuk membangun koneksi dial-up dengan ISP. Meski usang, Password Authentication Protocol (PAP) masih kadang-kadang digunakan.
Pilihan lain untuk otentikasi atas PPP adalah Extensible Authentication Protocol (EAP) dijelaskan dalam RFC 2284.
Setelah link telah ditetapkan, jaringan tambahan ( lapisan 3) konfigurasi mungkin terjadi. Paling umum, Internet Protocol Control Protocol (IPCP) digunakan, meskipun Internetwork Packet Exchange Control Protocol (IPXCP) dan AppleTalk Control Protocol (ATCP) dulunya sangat populer Templat:Citation diperlukan. Internet Protocol Version 6 Control Protocol (IPv6CP) akan melihat penggunaan diperpanjang di masa depan, ketika IPv6 Menggantikan IPv4 's posisi sebagai dominan lapisan-3 protokol.

Beberapa protokol lapisan jaringan

Arsitektur PPP



IP
LCP CHAPPAPEAP IPCP
PPP enkapsulasi
HDLCseperti Framing PPPoE PPPoA
RS-232 POS Ethernet ATM
SONET/SDH
PPP memungkinkan beberapa protokol lapisan jaringan untuk beroperasi pada link komunikasi yang sama. Untuk setiap protokol lapisan jaringan yang digunakan, yang terpisahNetwork Control Protocol (NCP) disediakan dalam rangka untuk membungkus dan menegosiasikan opsi untuk beberapa protokol lapisan jaringan. Ini negosiasi informasi jaringan-layer, misalnya alamat jaringan atau opsi kompresi, setelah koneksi telah ditetapkan.
Sebagai contoh, Internet Protocol (IP) menggunakan IP Control Protocol (IPCP), dan Internetwork Packet Exchange (IPX) menggunakan Novell IPX Control Protocol (IPX / SPX). NCP termasuk bidang yang berisi kode standar untuk menunjukkan jenis protokol lapisan jaringan yang koneksi PPP merangkum.

Looped tautan deteksi

PPP mendeteksi Link dilingkarkan menggunakan fitur yang melibatkan angka ajaib. Ketika node mengirim pesan PPP LCP, pesan-pesan ini mungkin termasuk angka ajaib. Jika sebuah garis dilingkarkan, node menerima pesan LCP dengan angka ajaib sendiri, alih-alih mendapatkan pesan dengan nomor sihir peer.

PPP Konfigurasi Pilihan

Bagian sebelumnya memperkenalkan penggunaan pilihan LCP untuk memenuhi kebutuhan koneksi WAN tertentu. PPP dapat mencakup pilihan LCP berikut:
  • Authentication - router pesan otentikasi pertukaran Peer. Dua pilihan otentikasi Password Authentication Protocol (PAP) dan Tantangan Handshake Authentication Protocol (CHAP). Otentikasi dijelaskan pada bagian berikutnya.
  • Kompresi - Meningkatkan throughput efektif pada koneksi PPP dengan mengurangi jumlah data dalam frame yang harus perjalanan di link. Protokol decompress frame di tempat tujuan. Lihat RFC 1962 untuk rincian lebih lanjut.
  • Kesalahan deteksi - Mengidentifikasi kondisi kesalahan. Kualitas dan pilihan Nomor Sihir membantu memastikan yang handal, data link loop-free. The Magic bidang Nomor membantu dalam mendeteksi link yang berada dalam kondisi loop-kembali. Sampai Konfigurasi Opsi Magic-Nomor telah berhasil dinegosiasikan, Magic-Nomor harus dikirimkan sebagai nol. Angka ajaib dihasilkan secara acak di setiap ujung sambungan.
  • Multilink - Menyediakan load balancing beberapa antarmuka yang digunakan oleh PPP melalui Multilink PPP (lihat di bawah).

PPP bingkai

Struktur frame PPP

JumlahPengaturanvariabelvariabelPadding opsional
Nama byte Keterangan
Protocol 1 atau 2 protokol dalam bidang Data
Informasi (0 atau lebih) datagram
Padding (0 atau lebih)
Protokol lapangan menunjukkan jenis payload paket (misalnya LCP, NCP, IP, IPX, [[AppleTalk] ], dll).
Bidang Informasi berisi muatan PPP, tetapi memiliki panjang variabel dengan maksimum dinegosiasikan disebut Maksimum Unit Transmisi. Secara default, maksimal adalah 1500 oktet. Mungkin dipadatkan pada transmisi, jika informasi untuk protokol tertentu dapat empuk, protokol yang harus memungkinkan informasi harus dibedakan dari bantalan.

Encapsulation

PPP frame dikemas dalam sebuah protokol lapisan bawah yang menyediakan framing dan dapat menyediakan fungsi lain seperti checksum untuk mendeteksi kesalahan transmisi. PPP pada serial link s biasanya dikemas dalam membingkai mirip dengan HDLC, dijelaskan oleh IETF RFC 1662.
Jumlahalamat broadcastcontrol bytevariabelvariabelPadding opsionalkesalahan
Nama byte Keterangan
Bendera 1 menunjukkan frame memulai atau mengakhiri
Alamat 1
Kontrol 1
Protocol 1 atau 2 l dalam bidang informasi
Informasi (0 atau lebih) datagram
Padding (0 atau lebih)
FCS 2 (atau 4) memeriksa
The Flag lapangan hadir ketika PPP dengan HDLC seperti framing digunakan.
Bidang Alamat dan Kontrol selalu memiliki nilai hex FF (untuk "semua stasiun") dan hex 03 (untuk "informasi tak terhitung"), dan dapat dihilangkan bila PPP LCP Alamat-dan-kontrol-Lapangan-Kompresi (ACFC) dinegosiasikan .
The Bingkai Check Sequence (FCS) lapangan digunakan untuk menentukan apakah sebuah frame individu memiliki kesalahan. Ini berisi checksum dihitung selama rentang untuk memberikan perlindungan dasar terhadap kesalahan dalam transmisi. Ini adalah CRC kode yang mirip dengan yang digunakan untuk dua skema lapisan lain perlindungan kesalahan protokol seperti yang digunakan dalam Ethernet. Menurut RFC 1662, itu dapat berupa 16 bit (2 byte) atau 32 bit (4 byte) dalam ukuran (default adalah 16 bit - Polinomial x 16 + x 12 + x 5 + 1).
Zat ini dihitung atas Alamat, Kontrol, Protokol, Informasi dan bidang Padding setelah pesan telah dikemas.

PPP jalur aktivasi dan fase


Diagram menggambarkan fase PPP menurut RFC 1661
Tahapan dari Point to Point Protocol menurut RFC 1661 adalah sebagai berikut:
Tautkan Mati
Fase ini terjadi ketika link gagal, atau satu sisi telah diberitahu untuk memutuskan (misalnya pengguna telah selesai koneksi dialup nya.)
Tautan Pendirian Tahap
Fase ini adalah tempat Link Control Protocol negosiasi dicoba. Jika berhasil, kontrol pergi baik ke fase otentikasi atau Jaringan-Layer Protocol fase, tergantung pada apakah otentikasi yang diinginkan.
, Otentikasi Tahap: Fase ini adalah opsional. Hal ini memungkinkan pihak untuk saling mengotentikasi sebelum sambungan dibuat. Jika berhasil, kontrol pergi ke jaringan-lapisan protokol fase. , Jaringan-Layer Protocol Fase: Fase ini adalah di mana setiap protokol yang diinginkan 'Network Control Protocol s dipanggil. Misalnya, IPCP digunakan dalam membangun layanan IP melewati garis. Transportasi data untuk semua protokol yang berhasil dimulai dengan protokol kontrol jaringan mereka juga terjadi pada fase ini. Menutup protokol jaringan juga terjadi pada fase ini.
Tautan Pemutusan Tahap
Fase ini menutup bawah koneksi ini. Hal ini dapat terjadi jika ada kegagalan otentikasi, jika ada begitu banyak kesalahan checksum bahwa kedua belah pihak memutuskan untuk meruntuhkan link secara otomatis, jika link tiba-tiba gagal, atau jika pengguna memutuskan untuk menutup sambungan nya.

PPP selama beberapa link

Multilink PPP

Multilink PPP (juga disebut sebagai MLPPP,MP,MPPP,MLP, atau Multilink) menyediakan metode untuk menyebarkan lalu lintas di beberapa sambungan PPP berbeda. Ini didefinisikan dalam RFC 1990. Hal ini dapat digunakan, misalnya, untuk menghubungkan komputer rumah ke Internet Service Provider menggunakan dua modem 56k tradisional, atau untuk menghubungkan perusahaan melalui dua leased line.
Pada frame baris PPP tidak bisa tiba rusak, tapi ini mungkin ketika frame dibagi antara beberapa koneksi PPP. Oleh karena itu Multilink PPP harus menomori fragmen sehingga mereka dapat dimasukkan ke dalam urutan yang benar lagi ketika mereka tiba.
Multilink PPP adalah contoh dari link agregasi teknologi. Cisco IOS Rilis 11.1 dan kemudian mendukung Multilink PPP. <-! Contoh implementasi yang lebih menyambut ->

Multiclass PPP

Dengan PPP, seseorang tidak dapat membangun beberapa simultan koneksi PPP yang berbeda atas satu link.
Itu tidak mungkin dengan Multilink PPP baik. Multilink PPP menggunakan nomor bersebelahan untuk semua fragmen dari sebuah paket, dan sebagai akibatnya tidak mungkin untuk menangguhkan pengiriman urutan fragmen satu paket untuk mengirim paket lain. Hal ini untuk mencegah dari berjalan Multilink PPP beberapa kali pada link yang sama.
'Multiclass PPP' adalah semacam Multilink PPP di mana setiap "kelas" lalu lintas menggunakan ruang nomor urut terpisah dan reassembly penyangga. Multiclass PPP didefinisikan dalam RFC 2686.

PPP dan terowongan

Modern OSI tumpukan protokol untuk contoh SSH+PPP tunnel
Aplikasi FTP SMTP HTTP ... DNS ...
Transportasi TCP UDP
Jaringan IP
Data Link PPP
Application SSH
Transportasi TCP
Jaringan IP
Data Link Ethernet ATM
Fisik Kabel, NIC, dan sebagainya

Berasal protokol

PPTP merupakan bentuk PPP antara dua host melalui GRE menggunakan enkripsi ( MPPE) dan kompresi ( MPPC).

PPP sebagai lapisan 2 protokol antara kedua ujung terowongan (Tunneling)

Banyak protokol dapat digunakan untuk terowongan data melalui jaringan IP. Beberapa dari mereka, seperti SSL, SSH, atau L2TP menciptakan maya antarmuka jaringan s dan memberikan kesan koneksi fisik langsung antara terowongan endpoint. Pada Linux tuan rumah misalnya, interface ini akan disebut ' tun0'.
Seperti ada hanya dua endpoint pada terowongan, terowongan koneksi point-to-point dan PPP adalah pilihan yang alami sebagai protokol data link layer antara antarmuka jaringan virtual. PPP dapat menetapkan alamat IP
untuk antarmuka virtual ini, dan ini alamat IP dapat digunakan, misalnya, untuk rute antara jaringan di kedua sisi terowongan.
IPsec dalam mode tunneling tidak menciptakan antarmuka fisik virtual di bagian ujung terowongan, karena terowongan ditangani langsung oleh TCP / IP stack. L2TP dapat digunakan untuk menyediakan antarmuka ini, teknik ini disebut L2TP/IPsec. Dalam kasus ini juga, PPP menyediakan alamat IP untuk ekstremitas terowongan.




http://id.wikipedia.org/wiki/Point-to-Point_Protocol\

install archlinux

Select the first option and hit ENTER. And it will start the live boot from the .iso or your media. You will be logged in as root by default.
root@archiso ~ #
After being logged in as root you will have to check your internet conection.
ping google.com

If you get a reply back its fine, or else type in:
dhcpcd

After typing the above command you will see something like this:



Now go ahead and ping once again. You should be able to get back a relpy from your ping and make sure to press "CTRL + C" to stop your ping or it will go on.



Assuming you have eshtabblished your internet connection, we will proceed with the disk partioning. I'm using "fdisk" for partioning you can use anything you like. Basically fdisk is used to create DOS partitions, you might use cgdisk to create GPT partitions and others as per your wish. Type in the following command :
fdisk /dev/sda

Hit ENTER and you will get a screen like this:



As you see in the above image we used fdisk to create a MBR partion on the drive. Type o, hit ENTER then. Type n - this will create a new partition and p is for making it the primary prartition. Followed by chosing the partition number and setting the partition size +xG where "G = gigabyte". Then format. To create a non MBR partition check the following image.



Now after creating the partitions successfully, we are going to create filesystem:
mkfs.ext4 /dev/sda1



Do the same thing on your other partitions too. Just change the last number to the number of your drive.

Preparing for the base install.


We will be mounting all partions to the directories. So type in the following commands:



Now you have mounted your patitions, now its time to install your base system. Type in the following:
pacstrap /mnt base base-devel

In the above command the base will insall base and base-devel will install other utilities. Hit ENTER and there you go. Your installation will look like this at some point. Even if it doesn't, don't worry. This is how it could look like:



After completing the download, we are going to create the fstab file:
genfstab /mnt >> /mnt/etc/fstab

Now to verify your file just type in:
nano /mnt/etc/fstab

It will look like this



Make sure you got the read and write permission of the partitions. Then going into the system type in:
arch-chroot /mnt

After getting to this point, set the password for root and install BIOS.



Type in the above underlined commands will update your passsword and install BIOS. Then go ahead and install grub on to your HDD.
grub-install /dev/sda

It should be like this :

mkconfig -o /boot/grub/grub.cfg

Type the above to update your GRUB. Change your hostname by typing:
echo vbox > /etc/hostname

Now do the following to unmount the partitions



So basically you have installed your Arch Linux system now. Restart your system - go ahead and select the option Boot from Existing OS from your live iso boot menu.
Start with enabling the inernet connection by default, by which it will start with the system startup.
systemctl enable dhcpcd
shutdown -P -h now

The above commands will enable dhcpcd and shut down your system.
Befor restarting again, make sure you remove all the installation media this time. Log in with your root user and ENTER the password you created earlier. Just go ahead and ping to make sure dhcpcd services are working.