Kegunaan Partisi Harddisk :
- Menjaga Data agar tetap aman, dengan pemisahan data dengan system maka ketika system rusak data tidak terpengaruh
- Menginstall Operating System lebih dari satu. agar bisa dual boot.
- Mempercepat kerja harddisk.
- Mengakali harddisk yang mengalami bad sector secara fisik (misal platter tergores oleh head harddisk). Untuk bad sector secara magnetis dapat diatasi dengan low level formatting. Diakali dengan cara membuat partisi di antara partisi yang bad sector dan mengosongkan (unpartioned) partisi yang bad sector.
Jenis-jenis partisi :
- Primary Partitions
Adalah jenis partisi yang hanya bisa memiliki satu file system. Jumlah maksimal dari partisi ini max 4. - Extended Partitions
Adalah jenis partisi yang menjadi wadah dari drive logical, partisi ini dapat memiliki beberapa partisi di dalamnya yaitu partisi logical. Tapi untuk partisi jenis ini max 1. Pada partisi ini tidak bisa diisi file system. Partisi Extended akan mengambil jatah partisi primary. - Logical Partitions
Partisi yang menjadi bagian dari extended dimana apabila kita ingin membuat file system di dalam extended harus memiliki partisi logical minimal satu.
Beberapa hal yang harus diwaspadai dalam membuat partisi harddisk :
- Gunakan Extended apabila anda ingin membuat partisi lebih dari 4. Untuk membuat partisi lebih dari 4 maka 3 partisi bisa berupa primary dan yang ke 4 adalah partisi extended. Baru partisi yang selanjutnya dibuat di dalam extended.
- Taruh Extended di paling belakang. Menaruh primary partition di belakang extended akan menyebabkan salah pembacaan pada OS terutama pada Linux.
- Akan lebih bijak kalau anda hanya membuat satu partisi primary dan sisanya diisi oleh extended. Sehingga akan lebih mudah dalam perombakan partisi di kemudian hari.
- Pada OS Linux disarankan anda membuat partisi secara berurutan dalam hal cylindernya. Karena apabila tidak berurutan cylindernya misal anda mengubah partisi di tengah-tengah maka partisi akan salah penamaannya, dan bisa saja system anda bisa tidak bekerja dengan baik.
- Pada linux partisi primer dan extended akan memiliki penamaan /dev/hda1 – 4 sedangkan untuk logical akan memiliki penamaan /dev/hda5 ke atas.
Adalah sector pertama (sector zero) dari harddisk. Dimana pada MBR berisi boot loader (yaitu aplikasi yang bertugas untuk yang menentukan dimana letak suatu OS sehingga BIOS dapat melakukan boot ke OS). Selain itu juga pada MBR ini juga berisi partition table yaitu informasi yang berisi besar alokasi setiap partisi pada harddisk. Oleh sebab itu kalau MBR mengalami bad sector bisa dikatakan suatu harddisk tidak bisa digunakan lagi karena partisi tidak bisa dibentuk yang menyebabkan tidak bisa dibuatnya suatu file system.
Catatan :
- Karena Windows selalu menaruh boot loadernya di dalam MBR maka partisi windows harus diletakkan pada bagian dari suatu harddisk atau primary partition pertama.
- Pada Linux agar dapat melakukan dual boot, boot loader harus ditempatkan pada MBR.
- Apabila anda menginstall OS di dua harddisk, perhatikan letak dari boot loader dari OS-OS tersebut bisa saja hanya di MBR harddisk pertama saja boot loader itu ditempatkan . Sehingga apabila anda menggunakan harddisk kedua anda harus menginstall boot loader anda lagi.
Jenis-jenis Disk File System :
- FAT 16
adalah file system yang diperkenalakan pada era MSDOS. Dengan menggunakan cluster address 16 bit sehingga memungkinkan besar partisi hingga 2GB. Penamaan suatu file menggunakan metode 8.3 (8 nama file dan 3 extention). - FAT 32
adalah pengembangan dari FAT 16, diperkenalkan pada era windows 98. Dengan menggunakan cluster address 32 bit memungkinkan besar partisi hingga 124 GB tetapi bila anda memformat dari windows maka hanya terbatas hingga 32 GB. Besar maximal file adalah 4 GB (jadi kalau anda menyimpan image DVD belum tentu cukup). - NTFS
adalah file system yang digunakan pada windows berbasis NT (NT, 2000, XP, 2003, Vista). Pada file system ini besar partisi max 256 Terra Byte sedangkan besar datanya 16 Terra Byte. NTFS support terhadap metadata, yaitu database yang berisi informasi suatu file. Selain itu juga NTFS juga memiliki fasilitas seperti :- quota : Pembatasan besar data untuk setiap user
- enkripsi : Fasilitas proteksi data dengan cara mengacak bit dalam suatu file sehingga tidak bisa terbaca oleh user yang tidak berhak
- kompresi : Fasilitas pemampatan data sehingga space akan lebih lapang
Apabila anda menggunakan OS yang menggunakan partisi FAT maka file system NTFS tidak bisa di baca. Pada Linux file system bisa dibaca apabila fasilitas dari kernel diaktifkan, tetapi untuk menulis harus menggunakan program tambahan seperti ntfs-3g. Disarankan apabila menggunakan windows terbaru anda menggunakan NTFS sebgai file systemnya. - ext3
adalah file system yang digunakan pada sebagian besar OS Linux. Pada file system maka setiap file akan memiliki suatu database mini, yaitu disebut dengan inode. Dimana di dalamnya berisi berbagai informasi seperti jenis file, hak akses, pemilik file, group pemilik file, besar file dan waktu perubahan. - swap
adalah file system yang tidak digunakan sebagai tempat penyimpanan data, tetapi sebagai virtual memory, yaitu sebagai pembantu kinerja dari si memory. Virtual memory ini juga digunakan pada windows dengan nama page file, tetapi kalau swap ditaruh pada partisi yang berbeda dengan system dan diberi tempat tersendiri, pada page file dia berada pada partisi yang sama dengan system atau data.
Di Linux, kita akan menemukan direktori “/” yang dibaca dengan “ROOT”. Direktori ini adalah isi partisi sistem linux. Dan untuk mengutak-atik direktori ini, tidak sembarangan user bisa menggunakannya, karena di Linux dikenal sebuah istilah “Hak Akses”.
Hal ini berarti, yang memiliki atau pemilik komputer itulah yang bisa membuka atau mengakses Filesystem tsb. Disinilah salah satu letak kelebihan Linux dibandingkan Sistem Operasi lainnya. Setiap berkas dan direktori memiliki pemilik serta izin masing-masing. Tidak semua direktori bisa diakses dan diubah oleh semua pengguna. Hal ini untuk menjaga kestabilan sistem dan menghindari pengguna yang ceroboh atau sengaja untuk merusak sistem. Sehingga linux tidak mudah rusak, hang, ataupun crash. Kecuali si-pemilik komputer itu sendirilah yang merusak, mengutak-atik dan mengoprek filesystem-nya.
Di dalam direktori “/” tersebut, terdapat berbagai subdirektori yang memiliki fungsi masing-masing, yaitu :
/bin : menyimpan binari atau program yang sangat penting untuk sistem.
/boot : menyimpan data-data yang diperlukan untuk melakukan booting sistem
/cdrom : merupakan titik kait/mount point jika Anda memasukkan CD/DVD- ROM.
/dev : menyimpan informasi yang bertautan dengan piranti keras yang terpasang ke sistem. Biasanya diperlukan untuk merujuk suatu lokasi piranti keras yang ada di sistem.
/etc : menyimpan konfigurasi sistem berbentuk berkas teks.
/home : menyimpan data-data yang dimiliki oleh pengguna non-administratif.
/lib : menyimpan pustaka sistem yang sangat penting.
/media : tempat untuk mengaitkan perangkat penyimpanan eksternal.
/opt : tempat untuk menyimpan berkas-berkas piranti lunak pihak ketiga misal xampp, adobe reader.
/sbin : menyimpan binari atau program yang penting untuk melakukan administrasi sistem.
/tmp : menyimpan berkas-berkas yang bersifat sementara. Bila kita sedang memutar video streaming (youtube, dan lain-lain), berkas video yang dilihat tersimpan disini. Jadi jika film yang kita lihat sudah selesai, tinggal salin berkas ke direktori pilihan kita. Ini merupakan keuntungan menggunakan Linux, melihat youtube sekaligus mengunduhnya tanpa bantuan piranti lunak lain.
/usr : menyimpan berkas-berkas pendukung piranti lunak yang terpasang di sistem. Gambar latar (Wallpaper), ikon, atau berkas suara yang digunakan sistem tersimpan disini.
/var : menyimpan berkas-berkas yang selalu berubah atau variabel, seperti catatan sistem, surel pengguna, dan sebagainya.
source:https://yogaardiantama.wordpress.com/2012/11/28/file-system-dan-partisi-hard-disk/
0 komentar:
Post a Comment